Saturday 10 May 2008

Kawasan Delta Mahakam

Assalamualaikum…. JJJJ

First post, pertamanya bingung saya mau nulis apa2 yang berguna buat teman-teman… (mudah2an bisa berguna…) Berhubung saya ada file bahan laporan PBAB (Perencanaan Bangunan Air Buangan) & PPT slide yang berasal dari TOTAL E&P Indonesie Balikpapan (waktu saya & teman2 Environmental Engineering’07 COMPANY VISIT 16-04-2010), daripada disave lama2 ntar malah bejamuran (ngawuuurrrrr,,, mang ada file bejamur????? Hehehe JJ) mending dipostkan aja,,,,..

Saya postkan tulisan kawasan Delta Mahakam ini, agar teman2 bisa tau2 dikit2 laahhh,,, walaupun sedikiiiiiit aja tentang Delta Mahakam,, jadi yah kalau ditanya orang, (ya ia lah ju, yang tanya orang, masa orang utan??? Hahaha ) Delta Mahakam itu apa sih?? Apalagi yang tanya orang2 asalnya dari luar daerah Kalimantan Timur, yah ntar bisa jawab dikit2 lah, biar ga malu2in kaya saya, (berdasarkan pengalaman pribadi KKK ) hehehehe…

Selamat Membaca ya..……. JJJJJJJJJJ


Kawasan Delta Mahakam

Delta Mahakam merupakan suatu kawasan delta yang terdiri dari beberapa pulau yang terbentuk akibat adanya endapan di muara Sungai Mahakam dengan Selat Makassar, Kalimantan Timur. Jika dilihat dari angkasa, kawasan delta ini berbentuk menyerupai bentuk kipas. Kawasan Delta Mahakam memiliki luas sekitar 150.000 ha (termasuk wilayah perairan). Namun jika dihitung luas wilayah daratan saja, luas kawasan ini mencapai kurang lebih 100.000 ha.

Kawasan Delta Mahakam merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak bumi dan gas alam (migas). Cadangan terbesar terdapat di lapangan Peciko dan Tunu yang kini dieksploitasi perusahaan migas multinasional asal Prancis, Total E&P Indonesia.

Gbr. 1. Peta Kawasan Delta Mahakam

Delta Mahakam terkenal sebagai suatu lansekap wilayah pesisir yang sangat unik. Delta itu sendiri adalah bentangan vegetasi nipah (Nypa fruticans) yang sangat luas, terluas di Indonesia. Koridor-koridor berbentuk jari-jemari yang banyak dan panjang membentuk delta yang murni berbentuk kipas. Pada delta tersebut terdapat berbagai tipe ekosistem berupa hutan rawa air tawar, mangrove, asosiasi Nypa-Avicennia, Nypa-Rhizopora, tegakan Avicennia, tegakan Rhizopora, tegakan Sonneratia, dan sisa-sisa hutan terdegradasi, tambak dan lain-lain. Mempunyai peran penting untuk tempat pemijahan dan pembesaran biota akuatik, serta menjaga produktivitas perairan tetap tinggi. Sementara itu daerah hutan mangrove Delta Mahakam saat ini menderita kerusakan akibat pengalihan fungsinya menjadi daerah pertambakan. Keadaan ini berpengaruh besar pada pengurangan fungsi hutan mangrove sebagai tempat pemijahan dan pembesaran biota akuatik. Pengurangan fungsi ini pada gilirannya akan berpengaruh pada pengurangan jumlah jenis dan populasi biota penghuni hutan mangrove. Padahal banyak diantara biota tersebut adalah biota ekonomis penting sehingga pengurangan jenis dan populasinya akan berpengaruh pula pada perekonomian orang yang mata pencahariannya bergantung pada hutan mangrove.

Sebaran hutan mangrove di dataran Delta Mahakam, yang terletak di Propinsi Kalimantan Timur, mengalami degradasi akut. Kawasan yang memiliki arti penting bagi lingkungannya tersebut telah digantikan oleh ribuan hektar tambak udang semenjak krisis moneter di tahun 1997, yang didorong oleh harga udang ekspor yang melejit. Setelah periode kemakmuran yang sangat singkat tersebut, hanya sekitar 5 tahun dan dimana sebagian besar keuntungan lari kepada investor luar, penduduk setempat kini menghadapi lingkungan yang rusak. Kualitas air minum menurun, ternak udang terkena penyakit, erosi pantai dan sungai meningkat, konflik horisontal penggunaan lahan meruncing, dan potensi perikanan di kawasan hutan mangrove merosot drastis. Ditengah-tengah fokus upaya penyelamatan lingkungan di kawasan tersebut, tulisan ini mencoba melihat proses-proses alamiah yang turut berperan dalam perubahan tersebut.

Delta Mahakam terbentuk dari hasil sedimentasi Sungai Mahakam, sebuah sungai terpanjang di Kalimatan Timur, selama ribuan tahun. Luas datarannya adalah sekitar 1700 km² yang terbagi menjadi 4 zona vegetasi, yaitu: hutan tanaman keras tropis dataran rendah, hutan campuran tanaman keras dan palma dataran rendah, hutan rawa nipah dan hutan bakau. Dua zona vegetasi yang terakhir, karena penyebarannya tergantung pada keberadaan air laut, seringkali disebut bersama-sama sebagai hutan mangrove, dan menutupi 60% luas dataran delta. Sistem perakaran hutan mangrove yang kokoh mampu menahan hempasan ombak dan mencegah abrasi pantai, membuatnya berfungsi sebagai zona penyangga (buffer zone).Ekosistem hutan mangrove merupakan habitat bagi beragam jenis biota laut. Penduduk setempat sudah lama memanfaatkan kawasan ini sebagai areal tangkapan ikan, udang, dan kepiting. Kekayaan ekosistem Delta Mahakam sangat didukung oleh lokasi delta tersebut yang terletak di tepi barat Selat Makassar, sebuah selat yang sangat penting bagi iklim dan ekonomi dunia. Melalui selat inilah, arus laut antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia mengalir dan kaya akan zat-zat nutrisi.


TODAY 25 YEARS AGO

Gbr. 2. Keadaan sekarang dan 25 tahun yang lalu

Kawasan Delta Mahakam dengan luas kurang lebih 150.000 ha memiliki ekosistem yang sensitive, dimana sebagian kawasannya dihuni oleh bermacam vegetasi yang padat dengan mangrove sebagai mayoritasnya. Seperti kawasan mangrove lain di dunia, penurunan jumlah mangrove yang sangat tajam juga terjadi disini dan membutuhkan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.

Mangrove mempunyai fungsi yang penting yaitu :

  • Hutan mangrove menghubungkan ekosistem kawasan laut dengan daratan, dan mampu menahan erosi pantai
  • Mangrove yang tumbuh di tempat yang dangkal, menciptakan ekosistem yang menyediakan tempat untuk pembiakan dan makanan bagi bermacam kehidupan laut.
  • Kegiatan penangkapan ikan merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat sekitar, tetapi saat ini vegetasi di delta tersebut terancam karena adanya pengembangan tambak udang yang tidak terkontrol.